Media Malaysia, MakanBola, mengatakan suporter Malaysia bersimpati dengan apa yang dialami skuad Garuda terkait kontroversi dalam laga tersebut. Anak asuh Shin Tae Yong harus puas dengan hasil imbang 2-2 setelah Bahrain mampu menyamakan kedudukan di detik-detik akhir pertandingan.
Kekecewaan terlihat dari reaksi para pemain dan pendukung timnas Indonesia usai wasit pertandingan, Ahmed Abu Bakar Al-kaf yang berasal dari Oman memberikan perpanjangan waktu melebihi batas waktu yang ditentukan.
“Hal ini membuat kubu Indonesia tidak senang dan mengira kemenangan mereka telah dicuri oleh Ahmed Abu Bakar Said Al-Kaf yang memberikan waktu tambahan kepada tuan rumah,” tulis media tersebut.
Fans Malaysia menyampaikan simpatinya atas nasib timnas Indonesia yang gagal meraih kemenangan perdana di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Bagaimana mungkin wasit tidak meniup peluit akhir?” ucap Arif di kolom komentar MakanBola.
Fans asal Jepang pun tak melewatkan kesempatan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka juga pernah mengalami nasib serupa.
“Bagi fans Indonesia yang berasal dari Jepang, situasi yang sama juga dialami negara ‘Timur Tengah’ selama bertahun-tahun,” tulisnya.
“Anda harus terbiasa dengan situasi ini. Saat Anda mengatasi bentrokan dengan mereka, Anda akan menjadi lebih kuat.Saya sebagai fans asal Jepang berharap sepak bola Indonesia terus berkembang,” jelas Victor di kolom komentar YouTube AFC.
Fans Jepang juga teringat kejadian masa lalu yang menyebabkan timnya dihukum.
“Ini adalah babak kualifikasi AFC. Sangat sulit untuk melewati babak kualifikasi sambil berhadapan dengan wasit asal Timur Tengah yang tidak masuk akal,” katanya.
“Kiper Jepang pernah menerima kartu merah yang tidak masuk akal di masa lalu. Meski demikian, menurut saya Indonesia adalah tim paling maju dan energik di Asia tanpa bergantung pada wasit atau permainan kasar. Mari kita terus melakukan yang terbaik.”
Adapun China akan menjadi lawan keempat Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Oktober 2024.
Sementara itu, media Vietnam, Soha, menilai laga tersebut kontroversial. Media itu menyoroti bagaimana Indonesia menganggap wasit bias terhadap tuan rumah dengan perpanjangan waktu terlalu lama.
Soha juga menyoroti sikap Timnas Indonesia yang akan mengajukan gugatan ke FIFA.
“Tim Indonesia dan Bahrain menunjukkan performa terbaiknya hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Namun, saya harus mengatakan sesuatu yang, Anda tahu, keputusan wasit itu memalukan. Saya rasa, kalau Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ingin berkembang, mereka harus meningkatkan kualitas perwasitannya. Jika Anda menonton pertandingannya, Anda akan mengerti. Anda akan tahu mengapa pemain Anda marah,” kata Shin Teo Yong sebagaimana dikutip Soha.
Bahlil menekankan, Indonesia tak pernah melakukan praktik kerja paksa khususnya dalam proyek hilirisasi nikel di dalam negeri. Bahkan, Bahlil sudah membuktikan langsung di lapangan.
Bahlil menilai, tudingan AS sebagai kampanye hitam atau black campaign. “Ini hanya black campaign saja kok, ini geopolitik. Tenang saja, makanya kalian wartawan harus memberitakan yang baik-baik. Di negara luar itu, yang merasa semua paling hebat itu, mohon maaf, mereka bukan lebih baik daripada kita, tapi mereka kompak dalam memberitakan,” tegasnya di sela acara Malam Puncak Hari Ulang Tahun ke 79 Pertambangan dan Energi di Jakarta, dikutip Jumat (11/10/2024).
Bahlil meyakini, kelak Indonesia akan menjadi negara yang baik dan memiliki tingkat pendapatan per kapita yang tinggi, salah satunya dengan terus melakukan program hilirisasi di dalam negeri.
“Yakinlah bahwa Indonesia ke depan akan menjadi negara yang baik, dengan pendapatan per kapita tinggi, GDP tinggi, dan kita mampu menjadi negara nomor 10 terbaik dalam GDP,” tandasnya.
Asal tahu saja, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan tudingan serius terkait hilirisasi nikel di Indonesia. Bahkan negeri paman sam tersebut menuduh bahwa proyek yang menjadi kebanggaan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini melakukan praktik kerja paksa.
Pernyataan ini pertama kali muncul saat Wakil Menteri Urusan Perburuhan Internasional, Departemen Perburuhan AS, Thea Lee membahas tren peningkatan pekerja anak dan kerja paksa di sektor pertambangan mineral di berbagai negara.
Dia menyebutkan negara-negara seperti Republik Demokratik Kongo, Zambia, Zimbabwe, dan Bolivia yang dikenal menggunakan pekerja anak dalam penambangan mineral seperti kobalt, tembaga, dan timah.
“Anak-anak di Republik Demokratik Kongo, Zambia, Zimbabwe, dan Bolivia menambang mineral penting seperti kobalt, tembaga, litium, mangan, tantalum, timah, tungsten, dan seng,” ujarnya dikutip dari laman resmi U.S. Department of State, dikutip Jumat (11/10/2024).
“Mereka bekerja keras di pertambangan skala kecil dan artisanal yang tidak diatur dengan baik, melakukan tugas-tugas berbahaya seperti menggali terowongan, membawa beban berat, dan menangani zat-zat beracun,” tambahnya.
Selain itu, Indonesia juga dituding menjadi negara yang menyumbang tren peningkatan kerja paksa khususnya pada produk nikel yang diolah di dalam negeri.
Dia menuduh bahwa nikel yang diolah di Indonesia turut mencemari rantai pasok global karena diduga dihasilkan melalui eksploitasi pekerja. Selain Indonesia, China juga menjadi sorotan karena tuduhan serupa terkait rantai pasok aluminium dan polisilikon.
“Kerja paksa mencemari rantai pasokan mineral penting lainnya, termasuk aluminium dan polisilikon dari Tiongkok, nikel dari Indonesia, dan lagi-lagi kobalt, tantalum, dan timah dari DRC (Republik Demokrasi Kongo),” kata Lee.
Selain itu, Lee juga menuding adanya pelanggaran hak pekerja di Indonesia yang meliputi lembur berlebihan, pekerjaan tidak aman, penundaan pembayaran upah, hingga ancaman kekerasan.
“Pekerja menghadapi pelanggaran seperti lembur yang berlebihan dan tidak sukarela, pekerjaan yang tidak aman, upah yang tidak dibayar, denda, pemecatan, ancaman kekerasan, dan jeratan utang,” tambahnya.
Dia menilai tren peningkatan kerja paksa di berbagai negara termasuk Indonesia disebabkan dari peningkatan kebutuhan dunia akan sumber energi terbarukan yang beberapa bahan dasarnya merupakan hasil pertambangan mineral.
“Bagaimana kita menyeimbangkan kebutuhan mendesak kita akan energi bersih dengan keharusan untuk melindungi pekerja yang rentan? Dapatkah kita memastikan bahwa jalan kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan tidak diaspal dengan eksploitasi tenaga kerja?,” kata dia.
Pantauan CNBC Indonesia, pedagang yang berjualan hanya ada kurang dari 10 orang, padahal lapak dan kios yang tersedia jumlahnya lebih dari 100 unit. Ketika pertama masuk ke dalam pasar, hawa ‘seram’ menyelimuti pasar ini karena matinya aktivitas. Hampir tidak ada pembeli yang berlalu lalang.
Pedagang pun mengakui bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa tahun silam, makin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.
“Sudah parah banget, banyak kios yang akhirnya dijual, tapi mau segimanapun harganya tetep ngga laku. Disini aja yang bertahan cuma ada 7 orang, saya jual sembako, ada yang jual ikan, daging sama sayur, sisanya udah nyerah semua,” kata Opung Alex kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/10/2024).
Ia yang sudah berjualan semenjak pasar ini beroperasi pada medio 2013 silam merasakan perbedaan yang nyata antara kini dan beberapa tahun silam. Jika dulu omzetnya bisa mencapai Rp 5 juta/hari, saat ini untuk mendapat Rp 100 ribu pun belum tentu. Padahal Alex mengaku sudah membayar lunas aset kios berukuran 2×3 m itu.
“Saya sudah habis banyak, awal beli saya sudah keluar Rp 400 juta nggak lama setelah datang lunas. Makanya kalau keluar ya susah. Jadi ya udah jalan kaya gini terus aja,” ujarnya dengan nada sedih.
Pedagang lain yang berjualan makanan cepat saji, Ramzi (bukan nama sebenarnya) juga harus memiliki strategi sendiri untuk tetap bisa berjualan dan melayani konsumen, diantaranya dengan mengantar dagangannya ke tempat konsumen.
“Kalau ngandelin orang datang nggak ada, makanya langganan aja yang biasa ke kita pesan via WA ntar kita antar, kalau nggak dari situ kita nggak dapat uang,” ujarnya kepada CNBC Indonesia.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS telah mengalami penurunan beruntun seusai merebaknya Pandemi COVID-19. Data yang tampak terjadi mulai 2021 hingga 2024. Sebelum itu terjadi peningkatan dari 2014-2019.
Pada 2014, jumlah kelas menengah masih sebanyak 43,34 juta orang lalu pada 2019 menjadi 57,33 juta orang. Sementara itu, pada 2021 jumlahnya merosot menjadi sebesar 53,83 juta orang, sedangkan pada 2024 sudah tersisa 47,85 juta orang.
Golongan kelas menengah yang merosot itu masuk ke golongan kelas menengah rentan dan golongan kelas rentan miskin. Sebab, sejak masa pandemi dua golongan kelas itu mengalami peningkatan jumlah.
Pada 2019 jumlah kelas menengah rentan atau aspiring middle class sebanyak 128,85 juta, lalu pada 2021 menjadi 130,82 juta dan pada 2024 menjadi 137,50 juta. Sementara itu, jumlah kelas rentan miskin naik dari 54,97 juta orang, menjadi 58,32 juta orang, dan pada 2024 menjadi 67,69 juta orang.
Kelas menengah ini bahkan tercatat tidak naik kelas menjadi kelas atas, sebab kelas atas hanya naik dari 2019 sebanyak 1,02 juta orang menjadi 1,07 juta orang pada 2021, dan pada 2024 masih sebanyak 1,07 juta orang. Sedangkan kelas miskin terus turun dari 25,14 juta, menjadi 27,54 juta, dan pada 2024 menjadi 25,22 juta.
“Jadi memang terlihat ada terjadinya pelemahan daya beli ini,” kata Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian dalam program Profit CNBC Indonesia, dikutip Jumat (11/10/2024).
Untuk kelas menengah ukurannya ialah pengeluarannya 3,5-17 kali garis kemiskinan atau pengeluarannya sekitar Rp 2,04 juta sampai 9,90 juta per kapita per bulan. Kelas menengah rentan 1,5-3,5 kali garis kemiskinan atau senilai Rp 874,39 ribu sampai Rp 2,04 juta. Rentan miskin ialah 1-1,5 kali garis kemiskinan atau Rp 582,93 ribu sampai dengan Rp 874,39 ribu.
Sedangkan untuk yang masuk kelompok miskin adalah pengeluarannya di bawah garis kemiskinan senilai Rp 582,93 ribu per kapita per bulan, sedangkan untuk kelas atas pengeluarannya 17 kali di atas garis kemiskinan atau di atas Rp 9,90 juta per kapita per bulan.
Sejumlah ekonom pun mencatat, setidaknya ada 5 hal yang menyebabkan kelas menengah kondisinya “sekarat” hingga menyebabkan mereka akhirnya terperosok masuk ke golongan kelas menengah rentan serta rentan miskin. Berikut ini rangkumannya:
1. Krisis Pandemi COVID-19 Buat Kelas Menengah Kritis
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, yang juga merupakan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR terkait RAPBN 2025, Jakarta, Rabu (28/8/2024) mengungkapkan besarnya dampak Pandemi Covid-19 terhadap ekonomi kelas menengah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saja pada periode itu mengalami penurunan drastis, dari sebelumnya pada 2019 masih tumbuh 5,02%, menjadi sebesar 2,97% pada 2020. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut juga diikuti dengan peningkatan jumlah pengangguran, yang menurut data Bank Dunia, meningkat dari 5,28% pada 2019 menjadi 7,07% pada 2020.
“Bahwa memang kami identifikasi masih ada scarring effect dari Pandemi Covid-19 terhadap ketahanan dari kelas menengah,” ucap Amalia.
2. Deindustrialisasi dan Meningkatnya Pekerja Informal
Deindustrialisasi juga menjadi salah satu faktor yang dianggap beberapa ekonomi menjadi penyebab turunnya kelas menengah, yang memeng merupakan tergolong juga sebagai kelas pekerja yang menggantungkan hidupnya dari gaji bulanan. Deindustrialisasi itu memicu kalangan kelas pekerja di Indonesia tidak mendapatkan pekerjaan yang layak atau formal, sehingga banyak dari mereka yang terpaksa menjadi pekerja informal atau gig worker.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin menyebut tanda-tanda penurunan kelas menengah di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Dia menduga tanda-tanda penurunan itu bahkan sudah terjadi sekitar 1995 saat munculnya tanda-tanda deindustrialisasi dini.
Bustanul mengatakan penurunan kondisi kelas menengah itu bisa dilihat dari kinerja transformasi ekonomi di Indonesia yang tidak normal. Akibatnya, kontribusi manufaktur terhadap perekonomian secara keseluruhan terus menyusut.
Bustanul mengatakan kontribusi sektor manufaktur pada 1995 masih sebesar 41,8% dari PDB Indonesia. Namun, angka itu turun menjadi 38,5% pada 2005. Pada 2023, kontribusi manufaktur pada PDB Indonesia bahkan lebih kecil lagi yakni 28,9%.
“Jadi cikal bakal deindustrialisasi sudah terlihat dari share PDB, turun terus. Secara teori ini bukan proses pembangunan ekonomi yang baik,” kata dia.
Bustanul mengatakan berkurangnya kontribusi manufaktur pada perekonomian itu pada akhirnya juga menggeser struktur tenaga kerja di Indonesia. Jumlah pekerja yang bekerja di sektor manufaktur cenderung stagnan. Dia mengatakan tidak adanya perkembangan pada sektor pekerjaan ini pada akhirnya berkorelasi dengan memburuknya kondisi kelas menengah Indonesia.
“Jadi saya ingin sampaikan cikal-bakal penurunan kelas menengah itu sudah terlihat dari sana,” kata dia.
Deindustrialisasi itu terjadi tatkala distribusi industri pengolahan atau manufaktur terus merosot terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada 2014, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) angkanya masih 21,02%. Pada 2019 tersisa 19,7%, dan pada 2023 kian merosot menjadi 18,67%.
3. Lonjakan Harga Barang Kuras Isi Kantong
Penduduk kelas menengah di Indonesia juga rentan miskin selama 10 tahun terakhir. Tercermin dari modus pengeluaran penduduk kelas menengah yang cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokan dan semakin mendekati batas bawahnya.
Hal itu mengindikasikan kelompok kelas menengah akan lebih sulit untuk lompat menuju kelas atas, dan rentan untuk jatuh ke kelompok aspiring middle class atau kelompok kelas menengah rentan, bahkan rentan miskin.
BPS mencatat batas atas pengelompokan kelas menengah per 2024 ialah 17 x dari garis kemiskinan (Rp 582.932 per kapita per bulan) atau senilai Rp 9,90 juta. Sementara itu, batas kelompok menengah bawahnya adalah 3,5 x Rp 582.932 atau senilai Rp 2,04 juta.
Adapun modus pengeluarannya sebesar Rp 2,05 juta pada 2024, atau semakin dekat dengan batas bawah ukuran kelas menengah yang sebesar Rp 2,04 juta. Padahal, pada 2014, modus pengeluarannya sebesar Rp 1,70 juta dengan batas bawah senilai Rp 1,05 juta dan batas atas hanya sebesar Rp 5,14 juta.
Ekonom senior yang merupakan mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan turunnya tingkat ekonomi kelas menengah di Indonesia tidak hanya terjadi karena pandemi Covid-19 dan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Melainkan juga akibat kebiasaan sehari-hari kebutuhan terhadap air kemasan, seperti galon yang harus bayar di Indonesia.
Selama ini secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya,” kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas era pemerintahan Presiden Joko Widodo itu menekankan, kebiasaan mengkonsumsi air dalam kemasan tidak terjadi di semua negara.
Di negara maju misalnya, warga kelas menengah terbiasa menenggak air minum yang disediakan pemerintah di tempat-tempat umum. Dengan adanya fasilitas air minum massal itu, masyarakat negara maju tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli minum.
“Daya beli kelas menengahnya aman karena untuk air pun mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak,” kata dia.
Meski begitu, Bambang mengatakan faktor kebutuhan air minum hanyalah satu dari banyak faktor lain yang menyebabkan banyak kelas menengah turun ‘kasta’ ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Bambang menduga faktor utama tumbangnya kelas menengah RI adalah pandemi Covid-19.
4. Penurunan Belanja non Makanan
BPS mencatat enam kelompok pengeluaran kelas menengah membengkak pada 2019-2024 atau periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di antaranya untuk pengeluaran pajak hingga pendidikan.
Mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS) porsi pengeluaran pajak atau iuran kelas menengah pada 2019 hanya sebesar 3,48%, namun pada 2024 menjadi 4,53%. Untuk pendidikan dari 3,64% menjadi 3,66%.
Sementara itu, untuk barang atau jasa lainnya dari 6,04% menjadi 6,48%, perumahan dari 27,80% menjadi 28,52%, keperluan pesta dari 2,81% menjadi 3,18%, dan makanan dari 41,05% menjadi 41,67%.
Adapun untuk kelompok pengeluaran kelas menengah non makanan lain yang mengalami penurunan yakni untuk hiburan dari 0,47% menjadi 0,38%, kendaraan dari 5,63% menjadi 3,99%, barang tahan lama dari 2,84% menjadi 2,29%, pakaian dari 3,15% jadi 2,44%, dan kesehatan dari 3,08% jadi hanya 2,86%.
Menurunnya porsi pembelian barang-barang non makanan itu juga tercermin dari tabungan kelas menengah yang terus merosot. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan pada awal tahun 2024, kondisi tabungan nasabah kelas menengah (middle) masih berada di level 99. Namun, tingkat tabungan itu terus turun hingga menyentuh level 94,8 pada Juli 2024.
Kondisi tabungan di tahun 2024 juga lebih parah dibandingkan pada 2023. Pada tahun lalu, tingkat tabungan kelompok kelas menengah masih di atas 100. Andry menyebut kondisi mantab yang dialami oleh kelas menengah ini berbeda dengan kondisi kelas bawah dan atas. Kondisi tabungan kelas bawah justru mengalami peningkatan sejak awal tahun 2024 dari 40-an, menjadi 47,9 poin di pertengahan tahun.
Andry menyebut kenaikan tabungan golongan terbawah ini terjadi karena banyaknya bantuan sosial di awal tahun 2024. “Jadi bansos memang ada pengaruhnya, mereka rebound.”
Andry melanjutkan kondisi kelas teratas lebih beruntung lagi.Jumlah tabungan mereka meningkat pesat sejak awal tahun 2024 dari level di bawah 100 menjadi 106,2 pada Juli 2024.
Dia mengatakan kelas middle-upper inilah yang masih memiliki daya beli kuat. Andry mengatakan kondisi tabungan kelompok inilah yang memunculkan fenomena konser-konser tetap ramai kendati masyarakat sedang tertekan daya belinya.
“Yang middle-upper ini saving-nya loncat! Jadi ini yang menjelaskan kenapa daya beli melemah, tapi setiap konser ticket war-nya gila-gilaan,” kata dia.
Kepala Ekonomi Bank Permata Josua Pardede mengatakan fenomena makan tabungan terjadi ketika peningkatan belanja lebih cepat ketimbang pendapatan seseorang. Solusi untuk mengatasi ini, kata dia, adalah mengerem tingkat belanja atau menaikkan tingkat pendapatan masyarakat.
Mengerem tingkat belanja dapat dilakukan dengan cara pemerintah menjaga inflasi harga, terutama pangan. Pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, kata dia, juga perlu dipastikan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Secara bersamaan dengan menjaga harga, Josua meminta pemerintah untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja di sektor formal.”Karena kalau terlalu banyak sektor informal yang paruh waktu, gajinya tidak akan lebih tinggi dibandingkan sektor formal,” kata dia.
5. Urbanisasi Turun, Balik Jadi Petani?
Minimnya lapangan pekerjaan formal membuat masyarakat banyak yang terpaksa memilih menjadi petani. Akibatnya urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari pedesaan ke kota cenderung tidak terjadi.
BPS pun mencatat kelas menengah yang bekerja di sektor pertanian membengkak selama 10 tahun terakhir. Berlainan arah dari yang bekerja di sektor jasa maupun industri.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelas menengah yang bekerja di sektor pertanian pada 2014 hanya sebanyak 12,90%, lalu naik menjadi 15,14% pada 2019, dan menjadi 19,97% pada 2024.
“Yang kita lihat di sini ada kenaikan proporsi kelas menengah yang bekerja di sektor pertanian dibanding 10 tahun lalu,” kata Amalia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR terkait RAPBN 2025 di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Sementara itu, untuk sektor industri, kelas menengah pada 2014 porsinya hanya sebesar 19,33%, lalu naik pesat pada 2019 menjadi 25,64% namun terus merosot porsinya pada 2024 menjadi hanya tersisa 22,98%.
Demikian juga untuk sektor jasa yang konsisten turun. Amalia mengatakan, pada 2014 kelas menengah yang bekerja di sektor jasa mencapai 67,78%, lalu pada 2019 menjadi 59,22% dan pada 2024 menjadi hanya sebesar 57,05%.
“Kalau kita melihat bagaimana lapangan usaha dan status pekerjaan kelas menengah memang 57% kelas menengah bekerja di sektor jasa, lalu 22,98% kelas menengah bekerja di sektor industri,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, mayoritas pekerja kelas menengah itu juga bekerja di sektor informal dengan porsi mencapai 40,64% dari yang pada 2014 hanya sebesar 37,24%. Sedangkan yang bekerja di sektor formal terus mengalami penurunan 10 tahun terakhir dari 62,76% menjadi hanya 59,36%.
Ekonom senior dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan, minimnya pekerja yang masuk ke sektor formal atau manufaktur membuat boomerang tersendiri bagi pemerintah, terutama dari sisi penerimaan pajak yang berpotensi terus merosot, sebab pendapatan kelas pekerja petani tidak sestabil dan setinggi pekerja formal.
Akibatnya, data rasio pajak atau perbandingan penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) juga menjadi stagnan, karena objek pajaknya makin banyak yang tak tersentuh akibat deindustrialisasi. Pada 2023, tax ratio Indonesia hanya 9,6%, sedangkan pada 2014 masih sebesar 11,4%.
“Kenapa tax ratio kita turun terus, kenapa jumlah tenaga kerja sektor formal turun terus, karena deindustrialisasi dini,” tegas Wijayanto.
Kelebihan Pasokan Ayam dan Telur Terserap Makan Bergizi Gratis
Dalam beberapa tahun terakhir, komoditas ayam dan telur di Indonesia mengalami terlalu banyak produksi. Alhasil, pada 2023 terjadi over supply sampai 20% yang membuat harga turun.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) oleh Bank Indonesia (BI), harga ayam dan telur sepanjang 2023 lalu telah turun sekitar 5%. Posisi harga terkini hingga 11 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB, juga belum terlalu jauh dari harga akhir tahun lalu.
Pada 2023, ayam dan telur mengalami kelebihan pasokan hingga 20% yang membuat harga relatif dalam ten turun.
Oleh karena itu, guna mengurangi pasokan berlebih, melalui program makan bergizi gratis, ditambah program pengurangan kuota impor sampai 19% menjadi 530.000 pada 2024 diharapkan bisa membuat harga ayam dan telur kembali pulih.
Ayam dan telur potensi menjadi pilihan sumber protein paling utama mengingat untuk program makan bergizi gratis mengingat harga yang relatif murah dibandingkan komoditas lain, seperti ikan, daging sapi, dan lain-nya.
Proyeksinya hal ini akan membuat oversupply terhadap ayam dan telur diperkirakan turun menjadi 9% pada tahun ini, kemudian pada 2025 berlanjut menjadi 5%.
Guna menjaga harga lebih lanjut, pemerintah juga merevisi harga referensi unggas melalui peraturan Perbadan No.6/2024 di satu harga menjadi Rp25.000 per ekor. Meskipun untuk harga dasar ayam hidup dan ayam umur satu hari (day old chicks/DOC) belum ada ketentuan.
Katalis positif juga datang dari kebijakan baru yang diterapkan Kementerian Pertanian dan Satuan Tugas Pangan Polri (Satgas Pangan Polri) untuk menjamin stabilitas harga supaya melindungi peternak lokal dari gejolak pasar dengan menetapkan harga minimum ayam hidup yang berukuran 1,6 kg – 2 kg senilai Rp20.000 per kg.
Harga Kedelai dan Jagung Turun, Beban Sektor Poultry Berkurang
Berikutnya, sektor ini masih potensial mendapatkan keuntungan dari keringan beban akibat penurunan harga kedelai dan jagung.
Hal tersebut terjadi karena ada perubahan cuaca dari El Nino yang kering menjadi La Nina dengan tingkat curah hujan naik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi mulai Oktober 2024. Prediksi ini muncul berdasarkan Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III September 2024 yang dirilis BMKG pada Kamis (3/10/2024) lalu.
Secara umum, BMKG menyebut. La Nina cenderung menyebabkan kondisi yang lebih basah di Indonesia.
Ketika lahan pertanian ini menjadi lebih basah, biasanya hasil panen akan lebih berlimpah, hal ini kemudian berdampak pada penurunan harga.
Melansir data trading economic, harga jagung dalam setahun terakhir sudah turun sekitar 15%, sementara kedelai susut lebih dalam lebih dari 20%.
Saham Ayam Dapat Berkah : CPIN, JPFA, CMRY
Kami melihat dari adanya katalis yang menguntungkan sektor ayam-ayaman ini setidaknya akan menguntungkan tiga emiten yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY).
Menariknya, ketiga emiten tersebut memiliki bisnis pengolahan frozen food yang cukup menarik minat pasar signifikan sejak pandemi Covid-19 lantaran menjadi makanan yang praktif, mudah diolah, dan bisa disimpan dalam lebih lama.
Pangsa pasar untuk ayam beku sendiri saat sebelum Covid-19 sudah melonjak sekitar 10% di pasar modern, setelah pandemi market share-nya naik lebih tinggi hingga 15% – 20%.
Menurut data Statista Market Insights, pasar daging olahan Indonesia mencapai US$ 3,19 miliar atau setara Rp49,76 triliun. Daging olahan yang dibekukan ini pada lima tahun mendatang diproyeksikan bisa naik hingga 6,6% setiap tahunnya, dengan nilai mencapai US$ 4,68 miliar atau lebih dari Rp70 triliun.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan Cybercab akan mulai diproduksi secara massal pada 2026 mendatang. Harga jualnya dijanjikan tak akan lebih dari US$ 30.000 atau Rp 465 juta.
Pengoperasian robotaxi ini dikatakan memakan biaya 20 sen per mil dari waktu ke waktu. Pengisian daya akan bersifat induktif, sehingga tidak memerlukan colokan listrik.
Musk menekankan bahwa robotaxi terbaru Tesla memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan seperangkat kamera. Menurut dia, tak perlu ada hardware ribet seperti sistem lidar dan beragam sensor yang digunakan robotaxi pesaing.
“Masa depan otomatisasi sudah dimulai,” kata Musk, dikutip dari Reuters, Jumat (11/10/2024).
“Kita memiliki 50 mobil otomatis di sini. Kalian bisa lihat model Ys dan Cybercab. Semua tidak perlu sopir,” ia menambahkan.
Industri robotaxi memang tengah booming di AS dan China. Beberapa pabrikan berlomba-lomba menghadirkan teknologi yang mengancam profesi sopir.
Saat ini, baru Waymo milik Alphabet yang sudah mengoperasikan robotaxi di jalanan AS. Penumpang yang memesan kendaraan bisa menikmati ketenangan tanpa mengobrol dengan sopir sama sekali. Mereka juga tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk tip.
Selain Cybecab, Musk juga memamerkan kendaraan otomatis yang lebih besar dan dinamai ‘Robovan’. Mobil itu bisa ditumpangi 20 orang.
Rencana Musk ke depannya adalah menyediakan aplikasi yang mengakomodir robotaxi Tesla. Pemilik mobil Tesla juga bisa bergabung untuk mendapat uang lebih dengan mendaftarkan unitnya ke aplikasi tersebut.
Selain unit-unit mobil otomatis, Musk juga memamerkan robot humanoid Optimus dalam ajang ‘We, Robot’ tersebut.
Peluncuran robotaxi dan rencana aplikasi pesaing Uber dari Tesla menunjukkan ambisi Musk untuk melakukan transformasi perusahaan dari ‘produsen mobil’ menjadi ‘perusahaan robotik AI’. https://lukenivip.org
Penanaman bibit tersebut dilakukan di Kawasan Ekowisata Cuku NyiNyi, Desa Sidodadi, Lampung pada Senin, 23 September 2024.
Padang lamun adalah ekosistem bawah laut yang dibentuk oleh lamun, yang memiliki peran penting bagi kehidupan laut dan masyarakat pesisir, terutama sebagai habitat bagi berbagai biota laut seperti ikan-ikan kecil, kerang, dan sebagainya. Selain itu, padang lamun menyerap karbon dan melindungi pantai dari abrasi.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Kami menargetkan penanaman sebanyak 10.000 bibit lamun di area seluas 1 hektar di Cuku NyiNyi,” kata General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan, Hengki Burmana dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (10/10/2024).
Dalam kegiatan ini, PTBA Unit Pelabuhan Tarahan dan KTH Bina Jaya Lestari juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut, khususnya padang lamun.
“Selama ini, banyak masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya peran padang lamun. Lamun sering dianggap sebagai tanaman laut yang mengganggu pemandangan dan menghambat aktivitas nelayan. Padahal, padang lamun memiliki sejumlah manfaat,” ujar Ketua KTH Bina Jaya Lestari Andi Sofiyan.
Di samping itu, dia menjelaskan, restorasi padang lamun dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, sehingga hasil tangkapan nelayan juga meningkat. Tak hanya melestarikan lingkungan, restorasi padang lamun juga membawa manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
“Padang lamun yang telah pulih akan menjadi tempat hidup yang nyaman bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Diharapkan ekosistem pesisir Desa Sidodadi akan semakin sehat dan produktif,” tandasnya.
Berkat transformasi itu, aset PLN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dari yang sebelumnya bernilai Rp 1.588 triliun pada 2020 menjadi Rp 1.691 triliun per semester I-2024 ini. Dengan pertumbuhan itu, PLN diakui sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menuturkan, PLN aktif melakukan manajemen aset perusahaan. Hal ini berdampak pada penambahan jumlah pelanggan sebesar 15,3% dari tahun 2020 sebesar 79 juta pelanggan menjadi sebesar 91,1 juta pelanggan pada pertengahan tahun 2024.
Upaya penambahan aset dan pelanggan ini ditopang oleh konsolidasi seluruh proses bisnis perusahaan sehingga menjadi perusahaan yang modern, inovatif dan siap beradaptasi dengan perubahan iklim bisnis global.
Darmawan bilang, peningkatan aset ini adalah buah manis dari transformasi yang PLN lakukan. PLN telah mengubah cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward-looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward-looking. “Kami sukses meningkatkan pendapatan, melakukan efisiensi, sekaligus mengoptimalisasi aset yang kami miliki,” terang Darmawan, dikutip Rabu (9/10/2024).
Hasil dari transformasi ini membuat kinerja PLN dari sisi keuangan dan layanan ke masyarakat meningkat pesat. Hal tersebut kemudian merambah ke peningkatan aset PLN yang semakin berkembang.
Langkah transformasi ini juga mengokohkan PLN dalam menghadapi tantangan bisnis sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap masa depan energi Indonesia.
Aset Subholding PLN Terbesar di Asia Tenggara
Selain itu, PLN terus meningkatkan pemanfaatan aset yang sudah ada, termasuk melalui inovasi bisnis di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang menjadi sumber pendapatan baru bagi PLN. Upaya ini searah dengan perubahan iklim industri dan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, dikembangkan untuk layanan Beyond kWh. Ada layanan internet, ada PLN marketplace, ada EV Charging, battery swap, sistem Charge-in, rooftop panel, hingga ListriQu. Super App kami New PLN Mobile, menjadi ujung tombaknya,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, PLN resmi memiliki empat subholding, terdapat empat diantaranya empat anak usaha PLN yang bergerak di sektornya masih-masing.
Keempat subholding itu diantaranya adalah: PLN Nusantara Power atau Generation Company 1 (Genco 1), PLN Indonesia Power atau Generation Company 2 (Genco 2), PLN Energi Primer Indonesia, PLN ICON Plus.
Dirut PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, dalam aksi korporasi tersebut perusahaan setidaknya memiliki dua Subholding yang akan berfokus pada sektor pembangkit, yakni PLN Indonesia Power (Genco 1) mengurusi kapasitas pembangkit sebesar 21 Giga Watt (GW), sementara PLN Nusantara Power (Genco 2) sebesar 18 GW.
“Dibandingkan dengan aset pembangkitan Genco-nya di Malaysia hanya sekitar 13 GW, jadi dua anak perusahaan ini adalah dua perusahaan Genco yang terbesar di Asia Tenggara,” ungkapnya beberapa waktu yang lalu.
Nilai bisnis minyak sawit diprediksi mencapai ratusan triliun, bahkan lebih Rp1.000 triliun.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, sepanjang semester I tahun 2024, produksi minyak sawit RI dilaporkan tembus 30,14 juta ton. Nilai ekspor Januari-Juli 2024 tercatat mencapai US$14,81 miliar atau sekitar Rp231,036 trilun dengan kurs Rp15.600/ US$.
Hilirisasi minyak sawit pun jadi salah satu prioritas pemerintah untuk menopang perekonomian RI. Hilirisasi sawit dimulai sekitar tahun 2011, ditandai dengan diberlakukannya bea keluar (BK) atas ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat perkembangan jumlah/jenis produk turunan yang dapat dihasilkan oleh industri dalam negeri meningkat dari 48 jenis di tahun 2011, menjadi sekitar 200 jenis di tahun 2024.
“Salah satu komoditas yang berhasil dioptimalkan potensi ekonominya melalui hilirisasi adalah kelapa sawit,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmitadalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (11/10/2024).
Dia menambahkan, hilirisasi industri agro, merupakan salah satu dari 10 industri prioritas yang pengembangannya masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi RI ke level 6-8%.
Pengembangan tersebut antara lain dilakukan melalui strategi hilirisasi yang ditujukan untuk memperdalam struktur industri dari hulu ke hilir. Serta didasarkan pada ketersediaan sumber daya alam yang melimpah.
“Hal ini tentunya meningkatkan kompleksitas produk nasional secara signifikan. Di samping itu, Indonesia juga tercatat sebagai negara pertama yang mengimplementasikan B30 di dunia, dan akan terus kita tingkatkan menjadi B40, bahkan kita harapkan dapat mencapai B100 di masa yang akan datang,” ujar Agus.
“Hilirasi yang dijalankan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo berhasil melepas ketergantungan ekonomi Indonesia dari gejolak harga komoditas dunia,” tambahnya.
Buktinya, imbuh dia, nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya pada 2023 mencapai US$28,45 miliar. Angka ini mencakup 11,6% dari total ekspor nonmigas, dengan ratio ekspor bahan baku (CPO/CPKO) dengan produk olahan (processed palm oil) 10,25% berbanding 89,75%.
“Industri ini juga menyerap 16,2 juta tenaga kerja langsung serta tidak langsung. Ini menunjukkan betapa pentingnya hilirisasi kelapa sawit yang bisa menjawab tantangan untuk keluar dari middle income trap,” kata Agus.
“Berdasarkan data nilai PDB nasional Triwulan II tahun 2024 yang tercatat mencapai Rp.5,536 triliun, diperkirakan kontribusi industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya mencapai 3,5%. Artinya, nilai ekonomi sektor sawit pada Triwulan II-2024 mencapai Rp193 triliun. Pada akhir tahun 2024 nanti, magnitude ekonomi basis kelapa sawit diperkirakan mencapai Rp775 triliun per tahun,” papar Agus.
Namun ternyata, bisa lebih besar dari itu.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Institute (PASPI) Tungkot Sipayung memperkirakan, nilai bisnis minyak sawit RI bahkan bisa berkisar Rp1.000 triliun.
“Hanya CPO dan PKO (palm kernel oil/ minyak inti sawit) saja saat ini nilainya sudah sekitar Rp750 triliun. Jika dalam bentuk produk hilir dan produk samping dihitung nilainya bisa menjadi sekitar Rp1.000 triiuun. Produk hilir saat ini mungkin sudah lebih dari 200 jenis,” kata Tungkot kepada CNBC Indonesia.
Mengutip Peraturan Menteri Perindustrian No 32/2024, ada 36 grup produk terbaru hasil hilirisasi sawit di RI.
“Masing masing terdiri dari banyak produk dengan variasi penggunaan produk minyak sawit. Banyak variasinya yang masing masing punya HS tersendiri,” ujar Tungkot.
Karena itu, Tungkot berharap, hilirisasi sawit di RI yang sudah berjalan sejak tahun 2011 terus berlanjut. Karena, hilirisasi yang terjadi, menurutnya, masih terlalu dangkal.
“Kita butuh pendalaman dan perluasan hilirisasi sawit kita kedepan. Saya lihat pemerintahan pak Prabowo, yang akan memimpin dalam waktu dekat memiliki komitmen yang tinggi untuk memperdalam hilirisasi sawit kita didalam negeri,” sebut Tungkot.
“Namun hilirisasi perlu disertai dengan peningkatan produktivitas kebun sehingga kita tidak kekurangan bahan baku industri hilir,” pungkasnya.
Komisaris Independen bankjatim Sumaryono dan Direktur Utama bankjatim Busrul Iman merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas award yang telah diberikan kepada perusahaan. Sebab, penghargaan ini menandai keberhasilan bankjatim dalam menjalankan praktik Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola yang baik.
Menurutnya, penerapan dan penguatan GCG yang baik bukan hanya sekedar kewajiban. Namun juga harus menjadi suatu keniscayaan bagi perusahaan publik.
“Karena itu, manajemen bankjatim berkomitmen menjaga agar asas-asas GCG seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness menjadi landasan pelaksanaan usaha perseroan,” ungkap Busrul dalam keterangan resmi, Kamis (10/10/2024).
Selain itu, Busrul mengatakan dengan penerapan tata kelola yang baik, kelancaran operasional perusahaan dapat terjaga dan sekaligus bisa meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan serta memenuhi standar-standar kepatuhan yang ditetapkan regulator.
“Kami ucapkan terima kasih kepada penyelenggara ARA 2023 karena telah menilai dan mengapresiasi praktek GCG yang kami terapkan. Penghargaan ini tentu akan menjadi semangat pendorong bagi seluruh Jatimers dalam memperkuat komitmen penerapan GCG ke depan guna menjadikan bankjatim sebagai BPD nomor 1 di Indonesia,” terang Busrul.
Konsistensi BJTM dalam menerapkan GCG tersebut sejalan dengan pencapaian kinerja keuangannya yang terus bertumbuh dengan sustain. Hingga Semester 1 tahun 2024, bankjatim telah menyalurkan kredit sebesar Rp 58,07 triliun atau tumbuh 18% secara tahunan(YoY). Pertumbuhan ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk tetap ekspansif dalam penyaluran kredit meski berada dalam tekanan peningkatan suku bunga dan tantangan likuiditas. Kemudian, rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) bank jatim sebesar 71,6%. Angka tersebut juga menunjukkan posisi likuiditas yang cukup baik.
Adapun capaian ARA 2023 ini semakin menambah daftar koleksi penghargaan laporan tahunan yang telah diperoleh bank jatim. Sebagai informasi, pada tahun 2023 lalu, bankjatim berhasil meraih gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023 yang diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR).
Kemudian di tahun yang sama, bankjatim juga sukses menyabet penghargaan Peringkat A dalam Laporan Keberlanjutan tahun 2021 dari Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST).
“Sehingga dengan diraihnya ARA ini diharapkan bisa mendukung kinerja bank jatim kedepannya dan dapat meningkatkan kualitas tata kelola serta kualitas informasi bankjatim pada stakeholders,” tutur Busrul.
Sementara itu, kegiatan ARA 2023 ini diikuti oleh sebanyak 167 peserta. Dari total peserta tersebut, hanya 27 perusahaan saja yang berhasil meraih penghargaan ARA 2023, termasuk bankjatim.
Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governansi selaku Ketua Panitia Pengarah ARA 2023 Prof. Mardiasmo menjelaskan, kegiatan ARA bertujuan untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip governansi korporat perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui keterbukaan informasi dan praktik governansi. Hal ini termasuk keberlanjutan, yang dilakukan melalui penilaian terhadap laporan tahunan dan keberlanjutan perusahaan serta pemberian rekomendasi perbaikan terhadap seluruh peserta ARA.